CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Jumat, 01 Agustus 2008

HPMIG MAKASSAR:PEMANASAN GLOBAL DAN BANJIR GORONTALO

Fenomena alam yang menjadi masalah dunia sekarang ini yaiutu pemanasan global (global warming dan banjir) adalah 2 fenomena yang menjadi masalah besar di provinsi gorontalo. indikasinya adalah banjir yang melanda daerah gorontalo pada musim penghujan dan pemanasan global pada musim kemarau. Keduanya tidak lepas dari kurangnya perhatian pemerintah dalam mengelola SDA terutama SDH (sumber daya hutan). 2 masalah besar ini adalah 2 masalah yang tidak bias dipisahkan satu sama lain dalam hal penanganannya.
1).Pemanasan global (global warming) adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata Atmosfer, laut dan daratanBumi.Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C(1.33 ± 0.32 °F selama seratus tahun terakhir. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola . Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, Seperti untuk Lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi pemanasan global i adalah dengan penghutanan kembali baik bagian hulu maupun daerah perkotaan dengan menyediakan RTH (Ruang terbuka Hijau) baik dikawasan perkantoran, perdagangan, dan tempat tempat aktivitas lain.
2). Banjir yang sampai saat ini menjadi momok bagi masyarakat gorontalo disetiap musim penghujan adalah masalah yang sampai saat ini belum terpecahkan oleh pemerintah Gorontalo. Menurut hemat saya ini di akibatkan oleh peran tiap-tiap steckholder belum maksimal dalam mencari solusi penanganan banjir yang terjadi di DAS Bulango dan DAS Bone. Pada tahun 2006 departemen kehutanan telah mengeluarkan peraturan tentang pengelolaan DAS terpadu. ini bisa menjadi model penanganan banjir di gorontalo. Sebab banjir yang terjadi di daerah gorontalo bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah gorontalo melainkan tanggung jawab dari pemerintah Bolaang Mongondow yang menjadi daerah Tangkapan air (Cathment Area) DAS Bone. Selain pengelolaan DAS terpadu pemerintah prov gorontalo harus lebih proaktif dalam menjaga kelesrian hutan di sepanjang aliran DAS Bulango dan DAS BOne. mempersempit ruang gerak para illegal Logger, dan mengelola SDA yang yang ada di sepanjang Aliran Das secara arif dan bijaksana.Terutama dalam mengelola Sumber daya alam mineral yang ada dikawasan taman nasional bogani nani wartabone.sebab efek yang akan ditimbulkan sangat besar ketika pengelolaan pertambangan tersebut tidak dengan penuh kehati-hatian, akan menyebabkan tidak berfungsinya daerah resapan air yang berada di Hilir sungai.sebab topografi gorontalo berada paada kelerengan diatas 7 % yang menyebabkan cepatnya laju air yang membawa TOP Soil dari daerah lokasi pertambangan kedaerah Hilir (resapan air). ini akan menyebabkan meluapnya air kedaerah dataran rendah yang menyebabkan banjir.....

Akhir kata SaVe OuR Forest...Selamatkan Gorontalo Dari Kemurkaan Alam...Wassalam

1 komentar:

FORESTER UNHAS mengatakan...

Lanjutkan tulisannya kawan...lebih berarti menulis sesuatu yang bermanfaat buat daerah dari pada mengkritik tanpa solusi..